Tahap Pengerjaan Kaca Patri

wapopo
2 min readMay 28, 2018

--

Kaca patri adalah salah satu kaca hias yang paling tua dan berkembang di benua Eropa. Masuknya kerajinan kaca patri ke Indonesia sendiri diperkirakan baru terjadi pada dengan zaman penjajahan Belanda.

Kerajinan kaca patri yang memiliki kesan megah dan indah dulu hanya dipakai oleh kaum bangsawan atau tuan tanah di Indonesia. Walaupun sekarang kita sering melihatnya pada masjid, gereja ataupun rumah tinggal.

Cara menciptakan kaca patri sebetulnya tidaklah terlampau rumit. Bahan baku kaca patri hanyalah kaca warna, timah atau kuningan, serta timah solder.

Contoh hasil kerajinan kaca patri

MEMBUAT KACA PATRI

Teknik membuat kaca patri selalu dimulai dengan memilih desain motif yang hendak dibuat.

Setelah ditentukan desain apa yang bakal dibuat, maka selanjutnya pengrajin akan menciptakan sketsa desain skala 1:1. Sketsa harus memakai ukuran kaca yang diinginkan nantinya, sebab sketsa ini akan dijadikan dasar pemotongan dan pemasangan.

Pengrajin kemudian mempersiapkan bahan yang diperlukan berdasarkan sketsa tadi. Apa saja warna kaca yang bakal dipakai, seberapa batangan timah atau kuningan yang bakal dijadikan rangka, dan lain-lain.

Bahan kaca warna kemudian dipotong sesuai pola sketsa. Kaca biasanya digores menggunakan alat berbentuk pena, lalu dipatahkan menggunakan tangan kosong ataupun tang.

Walaupun sekedar mematahkan kaca, proses ini juga membutuhkan pengalaman dan trial-and-error dari pengrajinnya, sebab kaca bisa saja tidak patah seperti pola yang dibuat. Ada trik-trik khusus yang hanya bisa didapat dari mempraktekkannya sendiri.

Jika bahan kaca telah dipotong-potong, selanjutnya akan dirangkai lagi dan diberi bingkai logam.

Cara menyusun kaca patri ialah dengan membentangkan sketsa desain berskala 1:1 yang telah disiapkan (tentunya dipaku atau dilem sehingga tidak bergeser). Pilih potongan kaca yang cocok dengan salah satu sudut sketsa, letakkan di atas kertas desain, kemudian tempelkan batangan logam mengelilingi kaca tadi. Potong batangan logam supaya pas dengan potongan kacanya.

Batangan logam akan membingkai potongan kaca, sekaligus menyangga agar kaca tetap pada posisi saat kaca patri telah jadi.

Kenapa memakai bingkai? Karena kaca patri tidak ditempel lem atau perekat. Hanya ditahan supaya tidak bergerak. Jika dipasang dengan pas, kaca dan bingkai logamnya tetap menempel walaupun tanpa lem/perekat.

Jika semua potongan kaca dan bingkai logam sudah dipasang, selanjutnya pengrajin kaca hias akan mematri rangka logam tersebut supaya kuat dan tidak bergerak-gerak.

Untuk bagian ini pengerjaannya lumayan mudah. Pengrajin tinggal memakai solder guna melelehkan timah patri di sudut pertemuan tiap-tiap rangka logam. Pematrian tentunya harus kokoh karena akan menyangga keseluruhan kaca patri.

Nah, bagian terakhir dari penciptaan kaca patri ialah melakukan finishing. Ada bermacam-macam pekerjaan yang dapat dilakukan. Misalnya pengecekan bagian yang cacat atau tidak cukup kuat terpasang, pembersihan kaca dan penggosokan bingkai logam.

Cara menciptakan kaca patri sebenarnya lumayan sederhana, tapi dalam melakukannya pasti memerlukan pengalaman dan kemampuan yang harus terus menerus dilatih. Jadi walaupun harga kaca patri lumayan mahal, namun sesuai dengan karya yang dihasilkan.

--

--